“Apa yang kita capai adalah hasil kerja bapak ibu. Kami, selaku pimpinan, hanya mewakili bapak ibu menerima apresiasi, tetapi sesungguhnya apresiasi terbesar adalah milik bapak ibu sekalian,” sambungnya.
“Namun, jika ada kekurangan, biarlah saya selaku pimpinan yang mengambil tanggung jawabnya,” sambung kepala daerah perempuan pertama di Provinsi Sulawesi Selatan tersebut.
Bupati Luwu Utara dua periode ini juga mengakui bahwa masih banyak catatan yang perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan untuk segera dibenahi oleh pemerintahan berikutnya.
“Semoga teman-teman di perangkat daerah dapat terus melakukan perbaikan demi perbaikan untuk menciptakan pelayanan yang lebih baik. Yang belum baik kita perbaiki, dan yang sudah baik dapat kita lanjutkan dan tingkatkan lagi,” jelasnya.
Indah juga meminta seluruh perangkat daerah untuk terus mendukung pemerintahan yang akan datang. “Saya meminta komitmen kita semua untuk dapat terus mendukung setiap program pemerintah yang ada,” harapnya.
“Pimpinan itu datang dan pergi, tetapi sesungguhnya pemerintahan itu harus tetap berlanjut,” kunci Bupati yang memimpin Luwu Utara selama 3 tahun 11 bulan bersama Suab Mansur.
Usai memimpin apel, Indah menyapa satu per satu ASN dengan jabat tangan. Ia terlihat berlinang air mata saat menyapa mereka. Para ASN juga terlihat meneteskan air mata.
Indah mulai masuk ke dalam jajaran pemerintahan di Luwu Utara usai terpilih sebagai Wakil Bupati Luwu Utara periode 2010 – 2015 berpasangan dengan Bupati Arifin Junaidi.
Pada periode 2016 – 2021, Indah Putri Indriani naik kelas menjadi Bupati Luwu Utara berpasangan dengan Muhammad Thahar Rum usai memenangkan Pilkada langsung pada Desember 2015.
Kemudian pada Pilkada berikutnya yang berlangsung pada Desember 2020, Indah Putri Indriani kembali terpilih kedua kalinya sebagai Bupati berpasangan dengan Wabup Suaib Mansur.(Mik/Red)