“Lokasi ini kami siapkan untuk kawasan pendidikan. Prioritas pertama adalah sekolah unggulan USIM/KPI. Lahannya luas, masih kosong, dan kontur tanahnya sangat mendukung,” jelasnya.
“Inilah Kota Malili. Kalau ditata dengan baik, ke depan daerah ini bisa mirip model Singapura,” ungkapnya optimis.
Selain Desa Puncak Indah, Bupati turut menginformasikan bahwa rombongan juga akan meninjau lokasi alternatif pembangunan di kawasan Danau Matano pada hari berikutnya, dengan luas lahan sekitar 10–12 hektar.
“Besok, Ahad, kita akan lihat opsi kedua di area Danau Matano. Lokasinya sangat eksotis, seperti pulau di tengah danau. Namun untuk pengembangan jangka panjang, lokasi di Puncak Indah ini lebih fleksibel,” papar Irwan.
Sementara Pengarah USIM PACE, Prof. Madya Dr. Asmaddy Haris menyampaikan bahwa, pihaknya melakukan kunjungan Daerah Luwu Timur.
“Kami membahas terkait dengan hasil kerja sama pembuatan sekolah unggulan untuk dilaksanakan di Luwu Timur. Untuk aksi ini akan diperkuat dengan Universitas Muslim Indonesia,” jelas Dr. Asmaddy.
Rencana pembangunan sekolah unggulan USIM–KPI dan UMI ini diharapkan menjadi tonggak baru pengembangan sumber daya manusia di Luwu Timur, sekaligus membuka peluang kolaborasi internasional dalam bidang pendidikan.
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah serta komitmen lembaga pendidikan dari Indonesia dan Malaysia, Luwu Timur bersiap melangkah menuju masa depan yang lebih maju dan berdaya saing global. (Put/Red) (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)







