“Harapan saya dengan perubahan nama menjadi Politeknik Sorowako, justru berkolaborasi bukan hanya dengan PT Vale, tetapi juga dengan industri yang akan masuk di Luwu Timur. Saya mengharapkan terobosan-terobosan menjalankan kegiatan project dengan lebih kompetitif. Dan yang kita butuhkan adalah keterampilan dan teknologi,” ungkap Bernardus.
Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako, Firman Fauzih menjelaskan, Politeknik Sorowako awalnya merupakan Training Center yang dibangun oleh PT. Vale Indonesia. Kemudian berkembang menjadi Akademik Teknik Sorowako (ATS).
“Kami ingin berkontribusi lebih besar ke PT Vale yang mendirikan kami dan kepada masyarakat yang telah banyak membantu kami. Serta bisa berkontribusi bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan Luwu Timur yang Maju dan Sejahtera,” ujar Firman.
Sementara itu, Direktur Politeknik Sorowako, Harjuma mengucapakan terimakasih kepada Manajemen PT. Vale Indonesia dan pengurus Yayasan Politeknik Sorowako sehingga ATS telah berubah menjadi Politeknik Sorowako sesuai dengan SK Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi.
Pada kesempatan ini juga dirangkaikan dengan peresmian papan nama Politeknik Sorowako. Peresmian ini ditandai penekanan tombol oleh Bupati Luwu Timur, Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia. Kemudian, dilanjutkan dengan Penandatanganan MoU Kerjasama Pelatihan Vocational Short-Term Training (VST), Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dengan Politeknik Sorowako.
Turut hadir dalam kegiatan ini Unsur Forkopimda, Plt. Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, Joni Patabi, Managemen PT Vale Indonesia, Camat, Kepala Desa, Civitas Akademika Politeknik Sorowako, Mahasiswa Politeknik Sorowako, dan tamu undangan lainnya. (Put/Red) (nor/ikp-humas/kominfo-sp)








