FGD Kunjungan Belajar Pandu Juara, Bupati Lutim: Saya Kawal Prosesnya Pastikan Peserta Serap Ilmunya

“Jangan sampai ilmu yang kita dapatkan hanya berhenti sebagai catatan. Kita harus merumuskannya menjadi program kerja yang jelas. Mulai dari identifikasi masalah, penyesuaian model yang didapat, hingga penetapan target waktu dan anggaran”, lanjutnya.

Afrianto selaku tim ahli pendamping menjelaskan bahwa kemampuan desa dalam mereplikasi dan memodifikasi praktik yang telah diperoleh menjadi tolok ukur keberhasilan kunjungan belajar Pandu Juara.

“Pasca studi tiru, kepala desa bersama BPD dan BUMDes yang menjadi peserta diminta untuk membuat bisnis plan yang komprehensif agar alur pembangunannya terencana dan memberi dampak nyata terhadap peningkatan nilai komoditas unggulan di desa masing-masing”, Kata Afrianto.

Dengan adanya FGD ini, diharapkan peserta tidak sekadar ikut, melainkan menjadi agen perubahan yang siap merealisasikan program-program inovatif demi pengembangan potensi daerah di Luwu Timur. (Put/Red) (han/ikp-humas/kominfo-sp)

baca juga  Bawa Sabu, Pemuda Desa Bakka Sabbang ditangkap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *