”Dalam mengatur tempat duduk pimpinan, kita harus menentukan posisi tertinggi lebih dulu yang berada di area sentral jika kursinya ganjil, dan apabila genap posisinya dihitung di sisi kanan,” papar Apriani.
Sementara Kepala Bagian (Kabag) Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdakab Luwu Timur, Agus Thobrani juga ikut menambahkan bahwa koordinasi antara protokol Forkopimda maupun ajudan menjadi kunci utama untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan di luar dugaan.
”Koordinasi yang baik memastikan kelancaran pelaksanaan acara dan menghindari kesalahan dalam penataan tempat dan urutan acara,” tutur Agus Thobrani.
Bimtek ini diharapkan dapat memberikan ilmu praktis yang sangat dibutuhkan para pelaku keprotokolan di kabupaten dan kecamatan agar dapat menjalankan tugasnya dengan profesional, sehingga tercipta penyelenggaraan acara yang tertib, lancar, dan sesuai dengan standar keprotokolan.
Setelah sesi pertama selesai, materi dilanjutkan dengan pembahasan cara menyusun rundown acara yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif MaGna Suara Indonesia, Arum Spink, sekaligus dilakukan praktek menjadi MC disebuah acara. (Put/Red) (fir/ikp-humas/kominfo-sp)